watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

sEKS KILAT

Rumah yang garasinya difungsikan sebagai
toko,atau mungkin lebih tepat disebut warung,itu
tampak sepi.Tidak banyak barang yang
dijual."Cuma buat sambilan saja dik Pras,dari
pada bengong"jawab pemiliknya waktu aku
tanyakan kenapa jualannya tidak di lengkapi
sekalian.Dia ibu beranak satu.Berkulit kuning
langsat dengan wajah biasa-biasa saja meskipun
tidak dapat dikatakan jelek.Suaminya bekerja
pada satu instansi pemerintahan.Pergi pagi
pulang petang.Usia suaminya kutaksir empat
puluhan,tapi kepalanya sudah botak.Kata orang
sih,kalau botak didepan berarti dia pintar.Kalau
yang botaknya belakang dia pemikir.Lha ini
botaknya mulai depan sampai belakang,berarti
dia fikir dia pintar dong!
Ah,ngapain jadi menceritakan suaminya?!
Dia bernama Maryati.Bermata sayu berwajah
sendu.Kesehariannya wanita berpayudara besar
itu berdandan ala kadarnya.Sering berbaju
terusan yang longgar dibagian lengan.Ini yang
aku suka.Saat dia mengambil rokok
dietalase,karena letaknya tinggi tentu tangannya
terangkat.Nah aku jadi tahu kalau bulu ketiaknya
lebat.Benarlah kata pepatah rumput tetangga
selalu lebih hijau dari rumput dirumah
sendiri.Dan Rumput ketiak Maryati lebih hijau eh
maksudku lebih lebat dari istriku dirumah.
Aku laki-laki berpengalaman dalam urusan
merayu wanita-wanita bersuami untuk
membawanya keatas ranjang.Sederhana
saja,beri pujian pada sekecil apapun kelebihan
yang ada padanya,kecuali berat badan.Lalu
sentuh tangannya dan lihat reaksinya.Kalau
matanya melotot ya sdh,cari yang lain.
Gaya seperti ini kuterapkan juga pada
Maryati.Setiap hari kusempatkan beli rokok
diwarungnya.
"Mbak Maryati ini asli mana sih?"tanyaku sambil
menunggu kembalian uang darinya.
''Malang.memang kenapa?"
"Ooo Malang,makanya kulitnya putih banget!"
''masa sih?biasa aja kok"katanya dengan senyum
sambil melihat kearah kulit lengannya.Sepertinya
bangga nih.
Uang kembalian kuterima dengan menyentuh
tangannya seperti tak sengaja.Tak ada reaksi.
Besoknya:
"Usianya berapa sih mbak?"Pancingku
''Tiga enam.memang kenapa?"jawabnya sambil
menatap kearahku
"Ah yang bener!saya kira baru dua lima-an''
"masa seh?''
Dia tersenyum bangga lagi.hidungnya kembang
kempis.pikirku:kena lu!
Sejak itu aku makin berani.Menyentuh tangannya
tanpa harus berpura-pura tak sengaja.Ia hanya
tersenyum,tanpa berusaha menarik saat
kugenggam.Dan matanya yang sayu itu bagai
mengundang.Dan kemaluanku mengacung
keras didalam sangkarnya.Aku meremas tangan
halusnya sampai akhirnya dia berkata
"Jangan ah,nanti dilihat orang"
Aha!Dia hanya takut dilihat orang.Bagaimana
kalau kedalam rumah.Tutup rapat pintu juga tirai
jendela.Tentu tak akan ada orang yang
melihat.Tentu ia akan membiarkanku berbuat
lebih dari sekedar menggenggam tangan.Ini
hanya soal kesempatan.Kesempatan yang
datang dua hari kemudian,dan dia yang
menciptakan.
Pagi itu istriku sudah berangkat kerja seperti
biasa.Aku masuk kerja siang.Kulihat toko Maryati
tutup tapi pintu rumahnya terbuka.Dia tampak
duduk diteras.
"kok tutup?" tanyaku.Mata lirik kiri lirik
kanan,sekeliling tak ada orang.
''Lagi malas.Tapi kalau perlu rokok bisa aku
ambilkan kok!"tawarnya sambil langsung berdiri
dan berjalan kearah pintu samping yang
memang tembus ketokonya.Aku rasakan ini
sebuah isyarat.Sekali lagi menoleh kiri kanan
memastikan keadaan aman.Segera aku
menyusul,berdiri dibelakangnya,menatap
pinggul dan bongkahan pantat yang besar dibalik
baju terusan longgarnya.Ia masih
membelakangiku,berusaha membuka
etalasenya.Ia tahu aku begitu dekat tapi ia
membiarkannya.Rambutnya yang tidak terlalu
panjang diikat memperlihatkan tengkuknya yang
putih dan berbulu halus. dan aku
mengecupnya.Dia menggelinjang.Aku makin
tidak tahan untuk memeluk tubuhnya hingga
tersentuhlah bagian pantatnya oleh penisku yang
sudah membengkak.
"Jangan Dik ah sshh''
"Jangan dari belakang
maksudnya,hee.."dengusku ditelinganya.Kini dua
tanganku menyelinap dari bawah ketiak untuk
bekerja pada dua bukit kembarnya..Ia makin
bergelinjang,makin giat aku meremasnya.
"Payudaramu kenyal mbak,aku ingin netek"
"Punya istrimu lebih kenyal.kan masih
muda.Aduh...geli dik''
"Lebih kenyal yang ini.sungguh.Ayo
kekamarmu!"
"Jangan,sebentar lagi anakku pulang.salahnya
kenapa nggak dari tadi!"
''lha tukang sayur..."tak kulanjutkan ucapanku.ini
bukan waktunya berdebat,tapi waktunya
membalikkan tubuh Maryati.Kami berhadapan
kini.Matanya terpejam,bibir sensual tanpa gincu
itu merekah.Segera kulumat dan ia
membalasnya dengan panas dan
bergairah.Lidahku menjelajah rongga
mulutnya,mengait lidahnya.Ia bagai kesulitan
bernafas.Lalu kulepas untuk kemudian beralih
pada lehernya,kuangkat lengannya,lalu lidahku
menempel pada ketiaknya yang selama ini hanya
dapat kucuri pandang.Kujilati rumput lebat
berbau khas itu,Maryati kegeliaan.Pindah kini
pada payudara montoknya.Dua kancing
kubuka,cukuplah,tanganku bisa merayap masuk
langsung kebalik bh.Langsung kusingkap
tempurung kain itu,tampaklah puting susu yang
kecoklatan dan tegak.Kulumat dengan rakus dan
Maryati mendesah
"ohhh..sshh..''
Aku terus mengelitik dan melumat,sementara
sebelah tanganku merayap kebawah,pada
selangkangannya.'waduh bos,ada
penutupnya,tebal lagi!'lapor tanganku pada
otak.Otakku merespon:cepat diplorot!!.Lidahku
protes'aku belum puas bos,puting satunya
belum.."."jilat vaginanya,bodoh!''nafsuku
menyela dan otak mendukung"Ya ya ya,waktu
kita tidak banyak!"
Segera aku berlutut diantara kaki Maryati.Kusibak
setinggi mungkin bagian bawah gaun
terusannya sampai aku dapat melihat
selangkanganya.glek!aku menelan
liur.Penutupnya telah kutarik,alangkah
menggairahkan pemandangan didepanku
kini.Vaginannya begitu tembam sedang
rambutnya seperti dugaanku,hutan belantara!
Maryati tetap berdiri,mengangkang,memberi
kemudahan lidahku bermain sirkus diarena yang
sempit namun basah itu.
"nghhh....ohh..sshh''
lamat kudengar Maryati merintih.Aku terus dan
terus menjilat bahkan menelan lendir vaginanya.
"Sudahh dik,aku ga tahan..''Ia menggigil,
menarik kepalaku dari pangkala pahanya.Lalu dia
berbalik,berisyarat agar aku segera
memasukinya dari belakang.
Maryati berdiri dengan setengah
menungging.Kedua tangannya bertumpu pada
pinggiran etalase.Aku hanya menurunkan
celanaku sebatas lutut,lalu mengarahkan otot
kejantanku pada belahan yang mengintip dari
bawah pantat besarnya.jleb..jleb...jleb aku
langsung menggempur celah yang sempit
itu.Maryati merintih dan mengerang
tertahan,begitu juga aku.Kemudian dia lebih
menunggingkan lagi pantatnya,sedang kakinya
menjinjit oh..makin dalam penisku masuk.
"Duh enaknya...terus dik..ohhhh...lebih keraas!"
plak,plak,plak, pantatnya tertampar tampar
hempasan pinggulku yang kian menggila.
''memiawmu oh..memiawmu legit sekali
Maryati..nghhh...."
"ouhh cepetan dik...aku mau keluarr''
Aku makin mempercepat gerakanku,karena
akupun hampir ejakulasi.Kucengkram
pinggulnya,lalu dengan satu sentakan panjang
dan dalam menyemburlah lahar kejantananku
dalam lubang surganya.
Maryati cepat-cepat menarik diri.Memakai
kembali celana dalamnya yang tadi berserakan
dilantai.Aku menaikkaan kolorku dengan malas-
malasan.Kedua kaki masih terasa lemas sedikit
gemetar ketika Maryati berkata''Nih
rokoknya,cepat keluar nanti anakku keburu
pulang!''.Aku menjelang pintu ketika dia bersuara
lagi"Eh dik,duitnya belum!"
Maryati....oh Maryati!


Adult | GO HOME | Exit
1/905
U-ON

inc Powered by Xtgem.com